Persembunian jang hening

Persembunian jang hening


                         𝙎𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧:sᴜᴀʀᴀ ᴍᴜʜᴀᴍᴍᴀᴅɪʏᴀʜ 






Kisah persembunyian pak Sayed sebelum kemerdekaan Indonesia......


------------------------------------------------------------------------------
•PROLOG

>Pada 1 January 1945, adalah hal yang mengerikan bagi pak Sayed yang tinggal di kota Batavia yang sedang berkecamuk perang melawan Bangsa Nippon yang menjajah kota tersebut selama 3 tahun 5 bulan, bukan waktu yang sebentar tetapi cukup membuat rakyat Jakarta sengsara dengan janji manis dari pihak Jepang.

                                     •.          •.         •

    Saat itu pak sayed sedang menulis buku, ia sudah menyadari kalau kalau buku ini jadi dan tersebar ke penjuru negri, dirinya akan menjadi buronan Jepang dan Netherland, karena tulisannya yang ingin menyadarkan bangsa Indonesia akan berlogika mistika, sama seperti Tan Malaka.

    Ia pun mencoba membuang pikiran buruk itu dan melanjutkan menulisnya. Saat ia sedang menulis, istrinya datang dan memberi sebuat teh dan roti untuk "mengganjal perut" pak Slamet. "Mas... ini di makannya, kalau mas capek atau butuh makan bisa ngomong sama adek" ucap Bu Asri sembari memberikan senyuman tulus. "Iya dek" balas Pak Sayed lalu meneguk teh tersebut..

Hening...

    Lalu bu Asri pergi dan pak Sayed melanjutkan menulisnya ...



                                       •.        •.        •.   


Beberapa bulan kemudia buku pak sayed berhasil terjual di toko-toko buku dan hal ini juga membuat lidah pak sayed tidak berhenti untuk melantunkan berdoa agar ia tidak manjadi buronan Netherland dan Jepang.Tetapi bagaimana pun juga tentara-tentara Jepang dan Netherland mencarinya dan ingin menangkapnya, buku-buku karyanya berusaha mereka hapus. pak Sayed sudah siap akan hal ini, ia pun pergi untuk bersembunyi dan terus  sembunyi dari pulau ke pulau, kota ke kota untuk menghindari penangkapan dari tentara-tentara musuh.

    Saat sedang bersembunyi di daerah Surabaya, pada 17 Agustus 1945  di jam 10:00 pagi saat sedang mendengar radio Hoso Kyoku ia terkejut dengan apa yang ia dengar, ia lalu memangil bu Asri dan ikut mendengarkan suara yang muncul di radio Hoso Kyoku, bu Asri sontak kaget karena apa yang mereka dengar adalah pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang di bacakan oleh Soekarno yang isinya:



"kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.hal hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya nya"





 senang bukan main ia langsung mempersiapkan barang-barangnya dan bergegas kembali ke Jakarta tempat kediamannya.


                                       •.         •.         •.    


>Minggu menjadi bulan, bulan menjadi tahun, pak Sayed hidup dengan bahagia bersama isri dan anak-anaknya. Bu Asri mulai memulai bisnis kuliner di jakarta dan pak Sayed masih meneruskan menulis karya karya yang dimana karya tersebut akan menjadi jalan kemajuan bangsa Indonesia yang akan datang, sedang anak-anak mereka, akhirnya bisa sekolah tanpa hierarki yang di turunkan bangsa Netherland, meski begitu tetap ada hierarki, tapi hanya sedikit dan beruntung nya anak-anak pak Sayed ini tidak mengalaminya.

  Tetapi kesenangan, kebahagiaan,dan kemakmuran tak tahan lama karena pada 30 September  1965, sebuah tragedi berdarah terjadi dan membuat keluarga harmonis mereka hancur.


-Reyhan maualana v
       10 Rpl 1


          
                                       End..
 

Komentar